Wednesday, December 21, 2016

Merencanakan Memilih Waktu Liburan Jalur Darat Dengan Mobil Supaya Bebas Terhindar Dari Macet, Mengatur Waktu Liburan Dengan Mobil yang Bebas Macet

Jadwal libur akhir tahun 2016 sudah dekat :)



Apakah kita akan liburan melalui jalur darat dengan mobil? Seperti apa kondisi perjalanan & liburan yang kita inginkan? Sebagian besar orang, mudah saja; begitu ada libur, ada dana, langsung "cap cuss" cabut pergi segera, tahan macet berpuluh jam, nyaman-nyaman saja ngampar di pinggiran jalan atau di rest area karena kelelahan macet, sementara saya mempelajari dahulu pola libur yang dimiliki lalu berstrategi menentukan waktu keberangkatan dan pulang. Mengapa?

Karena saya cukup paranoid dengan macet, dan saya sangat ingin bisa mendapatkan kesegaran pikiran dari perjalanan darat yang lancar, maka kelancaran perjalanan darat menjadi strategi pertama saya mengatur kapan saya harus berangkat & pulang. Lalu melalui jalur mana saat liburan. Jika anda memiliki passion liburan bersama keluarga melalui jalan darat dengan mobil, memiliki sedikit keleluasaan mengatur libur, namun sangat berharap tidak bertemu dengan macet yang berjam jam, tulisan dibawah ini bisa menjadi referensi.


Setiap hari Senin-Jumat, kita sudah bermacet ria setidaknya 1-2,5 jam sekali jalan (2-5jam PP macet perhari) untuk bekerja, dengan segala kerumitan, kekesalan dan stress yang ada dijalan. Padahal jarak tempuh rumah kantor cuma 30an Km, misalnya. Apakah kita mau temui lagi kemacetan serupa atau bahkan lebih parah lagi saat liburan!? Dengan jarak temput yang ratusan Km?
Masih ingat kemacetan Brexit tahun 2015 lalu? Kerabat saya membutuhkan waktu 3x24 jam "saja" hanya untuk Jakarta-Jogja.
HaloooOoow..., kita ini mau liburan, bukan mau bertapa diatas aspal,.....hahaha...

Saya pribadi, NO WAY...!! Buat saya, pasti ada cara lain atau timing lain untuk berlibur tanpa kemacetan di jalan. Saya tidak share liburan dengan menggunakan pesawat, kereta atau kapal, sudah paham lah ya kenapanya, hahaha,....karena di udara, dilaut & di rel kereta tidak akan ada kemacetan. :) Meski kadang ada juga keterlambatan jadwal sih, antrean sandar kapal, dsb. Asal ada dana cukup, dan tidak mau ambil pusing, ambil tiket pesawat, sesampainya di tujuan, rental kendaraan beres,....Jangan lupa pilih maskapai yang terpercaya ya, jangan yang cuma kadang kadang doang tepat waktunya. Hehehe....

Ok, perjalanan darat yang lancar, bersama anak isteri, bagi saya itu suatu kenikmatan tersendiri yang sulit tergantikan. Gaya liburan tempo doeloe banget deh,....Kalo capek, minggir gelar tikar. No macet, mampi makan menikmati kuliner di warung warung atau rumah makan otentik khas kota daerah tertentu, dengan suasana tenang santai dan nyaman. UUaaaaaah,...sueeedaaaph sekali,...


Berdasarkan pengalaman saya beberapa kali berhasil lolos dari kemacetan maut, saya mencoba berbagi sedikit strategi cara mengambil waktu keberangkatan & kepulangan liburan (di pulau Jawa), sehingga kita terbebas dari macet, atau setidaknya terhindar dari kemacetan fatal. Bukan suatu trik yang mutlak berhasil, namun dengan memperhatikan beberapa aspek dibawah, kita bisa memilih waktu yang tepat untuk berangkat dan pulang liburan.

Prinsip:
"Jangan melakukan hal yang sama, pada saat yang sama ditempat yang sama". Dalam konteks perjalanan darat, menjadi "Jangan melakukan perjalanan yang sama, pada saat yang sama, kearah yang sama." Yang terjadi adalah antrean. Antrean + tidak disiplin = Stuck / Chaos. Hahaha

Sehingga menjadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan waktu liburan

Syarat:
1. Jangan menjadi harus terpaku pada satu tanggal dimana kebanyakan orang juga "merasa" harus berada di tempat tersebut pada tanggal tersebut.

2. Jangan menjadi harus terpaku pada satu jalan atau rute tertentu, atau tempat mampir tertentu. Misal tempat jalur istirahat, tempat membeli oleh oleh, objek wisata tertentu dan lain sebagainya. Saya cenderung menghindari jalur yang banyak hal hal tersebut, dengan memilih rute lain atau mengambil timing saat tempat tempat tersebut sepi.

3. Jangan menjadi harus terpaku pada tanggal keberangkatan yang orang lain juga berpikiran sama. Misal karena besok adalah hari pertama libur, maka  besok pagi kita berangkat.

4. Bisa mengatur keuangan untuk liburan dengan baik. Alias nabung jauh jauh hari. Jangan nunggu THR, bonus, apalagi cuma gajian yang didepan mata.

Tahan, sabar,...cobalah berpikir "out of the box" lihat dahulu kebiasaan pada umumnya orang lain saat liburan seperti apa. Khususnya liburan panjang, cuti bersama, libur hari raya atau long weekend. Manfaatkan spare cuti anda untuk mengantisipasi hal semacam ini. Tidak punya cuti, tentu keleluasaan anda berstrategi berkurang; tapi tidak total.

Referensi Strategi:
1. Perhatikan, kapan orang-orang pada umumnya punya kekuatan finansial terbesar untuk berlibur?
- 1a) Apakah ada momen gajian? yang berada di kisaran tanggal 25 sampai tanggal 1.
- 1b) Apakah ada momen bonus tahunan? Entah pada umumnya di akhir tahun atah di kisaran bulan Mei? :)

- 1c) Apakah ada momen THR? Hanya sebagian kecil perusahaan yang menerapkan pembagian THR  sesuai hari raya utama karyawannya. Selebihnya, pasti saat Lebaran,...:)

Nah dari strategi pertama diatas, tentu saya akan pilih, mending nabung aja, perginya diluar momen momen tersebut. lha, yang kerja bisa cuti, anak yang sekolah? masa' mau bolos?? hahaha.....

Untuk pertimbangan 1a) hampir dipastikan jangan ambil waktu liburan saat orang sudah gajian, menabung saja, dan lakukan liburan weekend atau long weekend terakhir sebelum orang pada gajian,...hahaha....Nah kebiasaan baik anda suka menabung membuat anda bisa memanage keuangan buat liburan, sehingga liburan tidak terpaku menunggu gajian atau income extra lainnya. :)
Untuk pertimbangan 1b) Cukup perhatikan dan cari tahu kapan perusahaan2 besar memberi bonus karyawannnya. tidak terlalu sulit, namun akan menjadi kritis ketika saat itu berhimpitan dengan tanggal liburan tertentu.
Untuk pertimbangan 1c) nah yang ini agak sulit dihindari, dan sulit menjadi pertimbangan, karena THR lebaran biasanya cair 2 minggu sebelum harinya. Hahaha, kita hanya bisa main timing saja di ulasan berikutnya.

Strategi 1a) sepengalaman saya paling sering jitu. Jalanan & objek wisata akan kosong lengang, namun tidak terlalu sepi, sehingga keseruan tetap masih bisa didapatkan. Gak seru donk misal kita ke Candi Borobudur, tapi paling pengunjung cuma 10 orang,....hahaha....

2. Perhatikan, kapan hari libur bersama dimulai dan diakhiri. Hindari perencanaan, dimana anda masih berada di perjalanan saat H-1 hingga H+2 awal libur bersama. Kadang saya mikir, kenapa pemerintah mengantisipasi sejak H-7 libur lebaran. karena yang sebenarnya dihimbau mulailah kalian pada berangkat sejak H-7 secara terdistribusi, sehingga arus mudik bisa terpecah. Tentu saja kemudian hindari rencana balik pada hari terakhir libur bersama.
Namun paling nyaman adalah berangkat H-3 sebelum libur bersama, adalah paling nyamannya lalu lintas. Lalu, karena tidak mau kebanyakan tambah cuti, maka saya kembali H-3 sebelum akhir liburan panjang bersama. Ya kalau bisa pulang H+3 setelah akhir liburan bersama juga lebih baik, hahahaha....

3. Perhatikan, apakah ada kemungkinan 2 libur long weekend dalam 1 bulan (atau dalam 1 selang periode masa gajian)? Lihat konteks kondisi tanggalnya, dan pilih saat dimana orang pada umumnya sedang lebih lemah kondisi finansialnya. Misal, ada long weekend tanggal 5-8 dan 22-25, maka saya akan pilih berliburan long weekend tanggal 22-25. Namun misal pilihannya tanggal 5-8 dan 25-28, pilihlah tanggal 5-8. Hehehe...:)

Karena jika dalam 1 rentang periode gajian ada 2 libur long weekend, bisa dipastikan, orang akan terpecah memilih waktu liburan. Namun jika kasusnya seperti liburan akhir tahun tahun 2015. Dimana tanggal 25 Dec dan 1 Jan menjadi libur panjang yang bisa disatukan, kejadian lah kasus kemacetan fatal seperti di Brexit dan sepanjang tol Cikampek hingga Brexit.


Pemilihan waktu yang tepat akan sangat menghemat waktu dan biaya. Udah pada paham kan kalau liburan bersama, harga makanan & minuman warung jelas jadi berlipat.


4. Pelajari rute dan perhatikan titik2 mati biang kemacetan jika ada arus besar (ini sesuatu yang sangat kondisional). Misal ada tol yang belum selesai, ada jembatan rusak, dsb. Beberapa bulan sebelum kasus Brexit, saya sempat melalui jalur tersebut. Exit Brebes yang akhirnya disebut Brexit, adalah akses exit tol kecil yang berujung pada sebuah pertigaan. Saat itu, setelah menikmati Karawang sampai Brebes dengan lancarnya tol, arus kendaraan dipaksa keluar di brebes dengan sebuah pertigaan, saya berpikir, apa yang terjadi jika volume besar orang berpikiran sama dengan cara yang sama, pada saat yang sama, pada long weekend lalu melalui rute Karawang-Brebes, pasti akan stuck fatal. Liburan panjang akhir tahun 2015 pun, saya sempat merencanakan hal yang serupa. Namun karena kantor saya minim libur :) pasti saya jadi paling belakangan libur ketimbang perusahaan lain pada umumnya. Masukan cerita dari kawan2 tentang rencana liburan & postingan2 keceriaan liburan dari socmed, nyaris semua berencana akan berangkat pada hari H-1 sampai H+2 libur panjang bersama. Mengingat kondisi kemungkinan timing dan kondisi jalur pantura & selatan, saya putuskan batalkan rencana liburan via darat dengan mobil, pengalaman saudara dan teman yang mengalaminya betul betul menjadi pengalaman untuk berstrategi memilih timing liburan.

5. Perhatikan untuk kota kota kunjungan wisatawan, perhatikan kapan jam check out :) keberangkatan keluar dari kota tersebut akan lebih padat setelah jam check out hotel, jam 11-13. Karena biasanya, setelah check out para penikmat liburan akan mampir sana, mampir sini, akan menambah kepadatan jalan.

6. 2 jam sebelum subuh, bisa juga menjadi pilihan, sedangkan jam setelah subuh, menjadi pilihan banyak orang melakukan perjalanan darat. Namun, fisik harus sudah cukup istirahat tidur ya. :)

Prinsip, Syarat & referensi strategi dalam memilih waktu liburan yang tepat dalam tulisan ini, bisa sedikit membantu kita untuk lebih cermat memilih waktu liburan dengan perjalanan darat dengan mobil yang lebih nyaman dan bebas macet. Sehingga, tujuan utama dari liburan yaitu keluar dari rutinitas harian bisa terwujud, dan berlibur yang sesungguhnya dengan keluarga dalam suasana keceriaan dan penuh energi positif bisa tercapai.


Salam,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Selamat berlibur dengan keluarga tercinta,...:)

Pengalaman-1 berangkat 29 Des'16, 05.00.
Liburan akhir tahun 2016 dengan perhitungan yang tepat.

Tol Cipali 09.00am, sepi se sepi sepinya :) 

Ikut aturan 100 km/h konstan, bisa di raih 20km/l (18km/l average, tergantung cara nyetir ya)
Brebes timur gate, tidak ada antrean....:Nikmatnyaaaaaah.....
Cibubur-Brebes, jalan santai 5 Jam, termasuk 3 kali berhenti buang air kecil, dan makan siang. Berangkat jam 5 pagi, sampai pekalongan 12.30.


Yuk, liburan lagi,.....

Tulisan diatas dituangkan berdasarkan pengalaman pribadi, berstrategi memilih waktu liburan. Tidak bisa menjadi acuan yang baku, namun bisa menjadi kerangka berpikir dalam menentukan waktu berlibur supaya tidak kena macet. Gambar2 hanya ilustrasi referensi yang diambil dari Google.

Monday, December 5, 2016

Inclinometer Clino Kompas TAFT GT, Rocky, Hiline, Fourtrak, Rugger, Rusak, Error, Damage, Juling, NG. Repair perbaiki sendiri yuk :)

Inclinometer adalah perangkat untuk menunjukan kemiringan posisi kendaraan. Pembahasan kali ini, adalah untuk Inclinometer bawaan keluarga Daihatsu TAFT. Kenapa tidak beli baru aja? Woow, indahnya kalau bin andai harganya cuma 50ribuan....hahaha.


Dalam kondisi baru NOS (itu juga kalau masih ada yang simpan New Old Stock), seperangkat Trio Gauges, Jam, Inclinometer & Voltmeter dihargai diatas 3 yuta saja. Bukan suatu komponen yang penting dengan harga yang fantastis. Namun bagi penganut aliran konservatif pada penggemar mobil lawas, keorisinilan adalah sesuatu yang sulit ditawar. Namun tidak selamanya kita bisa meraih harga part NOS toh,....:)

Rusaknya apa sih? Paling sering adalah juling, alias, bola bisa berputar, dan menunjukkan sisi belakangnya yang berwarna putih.



Penyebabnya apa? Pin yang menjaga supaya bola tetap dalam axis vertikalnya patah.
Kenapa? Pernah dilepas dan dibawa tidak dalam keadaan mendatar, sehingga pin patah terhantam. Atau, karena sudah lawas, material plastik sudah getas, ya patah juga ujung ujungnya.
Lalu? Ya sudah diikhlaskan saja rusak....atau hunting ke forum jual beli.....hehehehe....

Oke, karena sudah iklhas, kita coba perbaiki yuk,
Nothing to lose ya :).Syaratnya cuma 1, rumah bola clino belum pecah atau retak. Itu saja. Kalau retak, bocor, ya sudah lah...selesai sampai disini.


Tools:
- Obeng kecil (+)
- Bor PCB 1 mm. (tidak punya? oke, siapin korek gas, tang & paper clip. Lubang bisa dibikin dengan memanaskan paper clip lalu di cobloskan ke bidang plastik yang diinginkan)
- Pipet
- Lap majun
- Paper tape
- Bekas rol selotip
- Amplas

Material:
- Lem Epoxy.
- Alcohol
- Lem super (cyanoacrylate)
- Binder (diambil kawatnya)
- Minyak castor bening atau pelumas bening lainnya (Saya gak punya, lalu pakai minyak mesin jahit sajalah. Memang terlalu encer jadinya).


Oke, adventure repair dimulai.

1. Buka baut + pada clino, hingga rumah bola bisa dikeluarkan

2. Jika minyak pada bola masih utuh, sebaiknya langsung saja buat Lubang-A dengan bor 1 mm. Atau dengan cara memanaskan paper klip dan mencoblosnya. Ingat, tepat pada titik bekas pin asli berada.
Hati hati jaga seminim mungkin serpihan masuk ke bola, dan seminim mungkin minyak tumpah.

Kalau saya punya, minyak sudah berkurang 1/3, sehingga saya pilih buat Lubang-B, untuk menguras isi minyak dan mengeluarkan bekas patahan pin lama. Mengeluarkan pin lama ini agak butuh kesabaran dan trik, sangat mungkin melukai printing dari bola clino.

Jika diletakkan seperti foto diatas, bisa dilihat ada jalur pada bola clino. Jalur tersebut yang ditahan oleh pin (plastic mould) dari rumah bola clino. Nah, kita harus buat pin pengganti.

3. Buat pin pengganti, saya buat dengan kawat dari binder yang di tekuk ulang. Pilihan jatuh ke kawat binder, karena memiliki diameter yang hampir sama dengan pin aslinya.
Amplas sisa potongan supaya tidak tajam. Pastikan panjang pin yang masuk ke jalur pas, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek (Sekitar 5mm). Sisa tekukan yang berada diluar, di bengkokkan sedemikian sehingga bisa duduk di permukaan rumah clino, dengan memperhitungkan pin yang masuk ke dalam rumah bola clino tegak lurus. (Nah loh,...semoga tidak bingung :) ).

4. Tutup Lubang-A dengan Epoxy. Sebelumnya bersihkan dulu daerah bidang lem dengan majun yang diberi alcohol. Pastikan bebas minyak dan kering. Bisa gunakan bantuan paper tape yang ditempel ke pin untuk membuat fix terlebih dahulu posisi pin, lalu beri lem cyanoacrylate sedikit saja. Tutup dengan epoxy seluruhnya.

Sampai disini, bagi yang sebelumnya kondisi minyak dalam rumah bola clinonya tadi  masih utuh, sudah selesai. Namun saya punya belum, kan minyaknya masih kosong. :)

5. Isi clino dengan minyak mesin jahit, saya campur dengan sisa kurasan minyak clino aslinya dengan pipet. Minyak mesin jahit merek "S" sudah punya moncong, jadi mudah saja mengisinya melalui Lubang-B.

6. Tutup Lubang-B. Saya pakai paper tape terlebih dahulu untuk tutup lubang B biar tidak tumpah, sisakan sedikit celah udara, minyak jangan terlalu penuh. Gunanya untuk memberi ruang muai fluida ketika panas (logika saya saja ini). Lalu tutup sempurna dengan epoxy. Tunggu kering sempurna.

7. Cek Bocor. Pastikan tidak ada lokasi bocor di bekas epoxy. Saya punya ada rembes justru di joint mouldnya, solusi ditambahkan lagi melingkar dengan cyano acrylate.

8. Pasang kembali rumah bola clino, ke rumah inclinometer. Selesai,....



Selamat mencoba,...semoga awet. Karena kerusakan selanjutnya mungkin adalah rumah bola clino yang retak. Kalau itu terjadi ya, ...... sebelumnya sudah ikhlas kan? Hehehe.....

Terima kasih sudah mampir di blog saya.
Salam.