Apakah kita akan liburan melalui jalur darat dengan mobil? Seperti apa kondisi perjalanan & liburan yang kita inginkan? Sebagian besar orang, mudah saja; begitu ada libur, ada dana, langsung "cap cuss" cabut pergi segera, tahan macet berpuluh jam, nyaman-nyaman saja ngampar di pinggiran jalan atau di rest area karena kelelahan macet, sementara saya mempelajari dahulu pola libur yang dimiliki lalu berstrategi menentukan waktu keberangkatan dan pulang. Mengapa?
Karena saya cukup paranoid dengan macet, dan saya sangat ingin bisa mendapatkan kesegaran pikiran dari perjalanan darat yang lancar, maka kelancaran perjalanan darat menjadi strategi pertama saya mengatur kapan saya harus berangkat & pulang. Lalu melalui jalur mana saat liburan. Jika anda memiliki passion liburan bersama keluarga melalui jalan darat dengan mobil, memiliki sedikit keleluasaan mengatur libur, namun sangat berharap tidak bertemu dengan macet yang berjam jam, tulisan dibawah ini bisa menjadi referensi.
Karena saya cukup paranoid dengan macet, dan saya sangat ingin bisa mendapatkan kesegaran pikiran dari perjalanan darat yang lancar, maka kelancaran perjalanan darat menjadi strategi pertama saya mengatur kapan saya harus berangkat & pulang. Lalu melalui jalur mana saat liburan. Jika anda memiliki passion liburan bersama keluarga melalui jalan darat dengan mobil, memiliki sedikit keleluasaan mengatur libur, namun sangat berharap tidak bertemu dengan macet yang berjam jam, tulisan dibawah ini bisa menjadi referensi.
Setiap hari Senin-Jumat, kita sudah bermacet ria setidaknya 1-2,5 jam sekali jalan (2-5jam PP macet perhari) untuk bekerja, dengan segala kerumitan, kekesalan dan stress yang ada dijalan. Padahal jarak tempuh rumah kantor cuma 30an Km, misalnya. Apakah kita mau temui lagi kemacetan serupa atau bahkan lebih parah lagi saat liburan!? Dengan jarak temput yang ratusan Km?
Masih ingat kemacetan Brexit tahun 2015 lalu? Kerabat saya membutuhkan waktu 3x24 jam "saja" hanya untuk Jakarta-Jogja.
HaloooOoow..., kita ini mau liburan, bukan mau bertapa diatas aspal,.....hahaha...
Masih ingat kemacetan Brexit tahun 2015 lalu? Kerabat saya membutuhkan waktu 3x24 jam "saja" hanya untuk Jakarta-Jogja.
HaloooOoow..., kita ini mau liburan, bukan mau bertapa diatas aspal,.....hahaha...
Saya pribadi, NO WAY...!! Buat saya, pasti ada cara lain atau timing lain untuk berlibur tanpa kemacetan di jalan. Saya tidak share liburan dengan menggunakan pesawat, kereta atau kapal, sudah paham lah ya kenapanya, hahaha,....karena di udara, dilaut & di rel kereta tidak akan ada kemacetan. :) Meski kadang ada juga keterlambatan jadwal sih, antrean sandar kapal, dsb. Asal ada dana cukup, dan tidak mau ambil pusing, ambil tiket pesawat, sesampainya di tujuan, rental kendaraan beres,....Jangan lupa pilih maskapai yang terpercaya ya, jangan yang cuma kadang kadang doang tepat waktunya. Hehehe....
Ok, perjalanan darat yang lancar, bersama anak isteri, bagi saya itu suatu kenikmatan tersendiri yang sulit tergantikan. Gaya liburan tempo doeloe banget deh,....Kalo capek, minggir gelar tikar. No macet, mampi makan menikmati kuliner di warung warung atau rumah makan otentik khas kota daerah tertentu, dengan suasana tenang santai dan nyaman. UUaaaaaah,...sueeedaaaph sekali,...
Ok, perjalanan darat yang lancar, bersama anak isteri, bagi saya itu suatu kenikmatan tersendiri yang sulit tergantikan. Gaya liburan tempo doeloe banget deh,....Kalo capek, minggir gelar tikar. No macet, mampi makan menikmati kuliner di warung warung atau rumah makan otentik khas kota daerah tertentu, dengan suasana tenang santai dan nyaman. UUaaaaaah,...sueeedaaaph sekali,...
Berdasarkan pengalaman saya beberapa kali berhasil lolos dari kemacetan maut, saya mencoba berbagi sedikit strategi cara mengambil waktu keberangkatan & kepulangan liburan (di pulau Jawa), sehingga kita terbebas dari macet, atau setidaknya terhindar dari kemacetan fatal. Bukan suatu trik yang mutlak berhasil, namun dengan memperhatikan beberapa aspek dibawah, kita bisa memilih waktu yang tepat untuk berangkat dan pulang liburan.
Prinsip:
"Jangan melakukan hal yang sama, pada saat yang sama ditempat yang sama". Dalam konteks perjalanan darat, menjadi "Jangan melakukan perjalanan yang sama, pada saat yang sama, kearah yang sama." Yang terjadi adalah antrean. Antrean + tidak disiplin = Stuck / Chaos. Hahaha
Sehingga menjadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan waktu liburan
Syarat:
1. Jangan menjadi harus terpaku pada satu tanggal dimana kebanyakan orang juga "merasa" harus berada di tempat tersebut pada tanggal tersebut.
2. Jangan menjadi harus terpaku pada satu jalan atau rute tertentu, atau tempat mampir tertentu. Misal tempat jalur istirahat, tempat membeli oleh oleh, objek wisata tertentu dan lain sebagainya. Saya cenderung menghindari jalur yang banyak hal hal tersebut, dengan memilih rute lain atau mengambil timing saat tempat tempat tersebut sepi.
3. Jangan menjadi harus terpaku pada tanggal keberangkatan yang orang lain juga berpikiran sama. Misal karena besok adalah hari pertama libur, maka besok pagi kita berangkat.
4. Bisa mengatur keuangan untuk liburan dengan baik. Alias nabung jauh jauh hari. Jangan nunggu THR, bonus, apalagi cuma gajian yang didepan mata.
Tahan, sabar,...cobalah berpikir "out of the box" lihat dahulu kebiasaan pada umumnya orang lain saat liburan seperti apa. Khususnya liburan panjang, cuti bersama, libur hari raya atau long weekend. Manfaatkan spare cuti anda untuk mengantisipasi hal semacam ini. Tidak punya cuti, tentu keleluasaan anda berstrategi berkurang; tapi tidak total.
Referensi Strategi:
1. Perhatikan, kapan orang-orang pada umumnya punya kekuatan finansial terbesar untuk berlibur?
- 1a) Apakah ada momen gajian? yang berada di kisaran tanggal 25 sampai tanggal 1.
- 1b) Apakah ada momen bonus tahunan? Entah pada umumnya di akhir tahun atah di kisaran bulan Mei? :)
- 1c) Apakah ada momen THR? Hanya sebagian kecil perusahaan yang menerapkan pembagian THR sesuai hari raya utama karyawannya. Selebihnya, pasti saat Lebaran,...:)
Nah dari strategi pertama diatas, tentu saya akan pilih, mending nabung aja, perginya diluar momen momen tersebut. lha, yang kerja bisa cuti, anak yang sekolah? masa' mau bolos?? hahaha.....
Untuk pertimbangan 1a) hampir dipastikan jangan ambil waktu liburan saat orang sudah gajian, menabung saja, dan lakukan liburan weekend atau long weekend terakhir sebelum orang pada gajian,...hahaha....Nah kebiasaan baik anda suka menabung membuat anda bisa memanage keuangan buat liburan, sehingga liburan tidak terpaku menunggu gajian atau income extra lainnya. :)
Untuk pertimbangan 1b) Cukup perhatikan dan cari tahu kapan perusahaan2 besar memberi bonus karyawannnya. tidak terlalu sulit, namun akan menjadi kritis ketika saat itu berhimpitan dengan tanggal liburan tertentu.
Untuk pertimbangan 1c) nah yang ini agak sulit dihindari, dan sulit menjadi pertimbangan, karena THR lebaran biasanya cair 2 minggu sebelum harinya. Hahaha, kita hanya bisa main timing saja di ulasan berikutnya.
Strategi 1a) sepengalaman saya paling sering jitu. Jalanan & objek wisata akan kosong lengang, namun tidak terlalu sepi, sehingga keseruan tetap masih bisa didapatkan. Gak seru donk misal kita ke Candi Borobudur, tapi paling pengunjung cuma 10 orang,....hahaha....
2. Perhatikan, kapan hari libur bersama dimulai dan diakhiri. Hindari perencanaan, dimana anda masih berada di perjalanan saat H-1 hingga H+2 awal libur bersama. Kadang saya mikir, kenapa pemerintah mengantisipasi sejak H-7 libur lebaran. karena yang sebenarnya dihimbau mulailah kalian pada berangkat sejak H-7 secara terdistribusi, sehingga arus mudik bisa terpecah. Tentu saja kemudian hindari rencana balik pada hari terakhir libur bersama.
Namun paling nyaman adalah berangkat H-3 sebelum libur bersama, adalah paling nyamannya lalu lintas. Lalu, karena tidak mau kebanyakan tambah cuti, maka saya kembali H-3 sebelum akhir liburan panjang bersama. Ya kalau bisa pulang H+3 setelah akhir liburan bersama juga lebih baik, hahahaha....
3. Perhatikan, apakah ada kemungkinan 2 libur long weekend dalam 1 bulan (atau dalam 1 selang periode masa gajian)? Lihat konteks kondisi tanggalnya, dan pilih saat dimana orang pada umumnya sedang lebih lemah kondisi finansialnya. Misal, ada long weekend tanggal 5-8 dan 22-25, maka saya akan pilih berliburan long weekend tanggal 22-25. Namun misal pilihannya tanggal 5-8 dan 25-28, pilihlah tanggal 5-8. Hehehe...:)
Karena jika dalam 1 rentang periode gajian ada 2 libur long weekend, bisa dipastikan, orang akan terpecah memilih waktu liburan. Namun jika kasusnya seperti liburan akhir tahun tahun 2015. Dimana tanggal 25 Dec dan 1 Jan menjadi libur panjang yang bisa disatukan, kejadian lah kasus kemacetan fatal seperti di Brexit dan sepanjang tol Cikampek hingga Brexit.
Pemilihan waktu yang tepat akan sangat menghemat waktu dan biaya. Udah pada paham kan kalau liburan bersama, harga makanan & minuman warung jelas jadi berlipat.
4. Pelajari rute dan perhatikan titik2 mati biang kemacetan jika ada arus besar (ini sesuatu yang sangat kondisional). Misal ada tol yang belum selesai, ada jembatan rusak, dsb. Beberapa bulan sebelum kasus Brexit, saya sempat melalui jalur tersebut. Exit Brebes yang akhirnya disebut Brexit, adalah akses exit tol kecil yang berujung pada sebuah pertigaan. Saat itu, setelah menikmati Karawang sampai Brebes dengan lancarnya tol, arus kendaraan dipaksa keluar di brebes dengan sebuah pertigaan, saya berpikir, apa yang terjadi jika volume besar orang berpikiran sama dengan cara yang sama, pada saat yang sama, pada long weekend lalu melalui rute Karawang-Brebes, pasti akan stuck fatal. Liburan panjang akhir tahun 2015 pun, saya sempat merencanakan hal yang serupa. Namun karena kantor saya minim libur :) pasti saya jadi paling belakangan libur ketimbang perusahaan lain pada umumnya. Masukan cerita dari kawan2 tentang rencana liburan & postingan2 keceriaan liburan dari socmed, nyaris semua berencana akan berangkat pada hari H-1 sampai H+2 libur panjang bersama. Mengingat kondisi kemungkinan timing dan kondisi jalur pantura & selatan, saya putuskan batalkan rencana liburan via darat dengan mobil, pengalaman saudara dan teman yang mengalaminya betul betul menjadi pengalaman untuk berstrategi memilih timing liburan.
5. Perhatikan untuk kota kota kunjungan wisatawan, perhatikan kapan jam check out :) keberangkatan keluar dari kota tersebut akan lebih padat setelah jam check out hotel, jam 11-13. Karena biasanya, setelah check out para penikmat liburan akan mampir sana, mampir sini, akan menambah kepadatan jalan.
6. 2 jam sebelum subuh, bisa juga menjadi pilihan, sedangkan jam setelah subuh, menjadi pilihan banyak orang melakukan perjalanan darat. Namun, fisik harus sudah cukup istirahat tidur ya. :)
Prinsip, Syarat & referensi strategi dalam memilih waktu liburan yang tepat dalam tulisan ini, bisa sedikit membantu kita untuk lebih cermat memilih waktu liburan dengan perjalanan darat dengan mobil yang lebih nyaman dan bebas macet. Sehingga, tujuan utama dari liburan yaitu keluar dari rutinitas harian bisa terwujud, dan berlibur yang sesungguhnya dengan keluarga dalam suasana keceriaan dan penuh energi positif bisa tercapai.
Salam,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Selamat berlibur dengan keluarga tercinta,...:)
Prinsip:
"Jangan melakukan hal yang sama, pada saat yang sama ditempat yang sama". Dalam konteks perjalanan darat, menjadi "Jangan melakukan perjalanan yang sama, pada saat yang sama, kearah yang sama." Yang terjadi adalah antrean. Antrean + tidak disiplin = Stuck / Chaos. Hahaha
Sehingga menjadi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan waktu liburan
Syarat:
1. Jangan menjadi harus terpaku pada satu tanggal dimana kebanyakan orang juga "merasa" harus berada di tempat tersebut pada tanggal tersebut.
2. Jangan menjadi harus terpaku pada satu jalan atau rute tertentu, atau tempat mampir tertentu. Misal tempat jalur istirahat, tempat membeli oleh oleh, objek wisata tertentu dan lain sebagainya. Saya cenderung menghindari jalur yang banyak hal hal tersebut, dengan memilih rute lain atau mengambil timing saat tempat tempat tersebut sepi.
3. Jangan menjadi harus terpaku pada tanggal keberangkatan yang orang lain juga berpikiran sama. Misal karena besok adalah hari pertama libur, maka besok pagi kita berangkat.
4. Bisa mengatur keuangan untuk liburan dengan baik. Alias nabung jauh jauh hari. Jangan nunggu THR, bonus, apalagi cuma gajian yang didepan mata.
Tahan, sabar,...cobalah berpikir "out of the box" lihat dahulu kebiasaan pada umumnya orang lain saat liburan seperti apa. Khususnya liburan panjang, cuti bersama, libur hari raya atau long weekend. Manfaatkan spare cuti anda untuk mengantisipasi hal semacam ini. Tidak punya cuti, tentu keleluasaan anda berstrategi berkurang; tapi tidak total.
1. Perhatikan, kapan orang-orang pada umumnya punya kekuatan finansial terbesar untuk berlibur?
- 1a) Apakah ada momen gajian? yang berada di kisaran tanggal 25 sampai tanggal 1.
- 1b) Apakah ada momen bonus tahunan? Entah pada umumnya di akhir tahun atah di kisaran bulan Mei? :)
- 1c) Apakah ada momen THR? Hanya sebagian kecil perusahaan yang menerapkan pembagian THR sesuai hari raya utama karyawannya. Selebihnya, pasti saat Lebaran,...:)
Nah dari strategi pertama diatas, tentu saya akan pilih, mending nabung aja, perginya diluar momen momen tersebut. lha, yang kerja bisa cuti, anak yang sekolah? masa' mau bolos?? hahaha.....
Untuk pertimbangan 1a) hampir dipastikan jangan ambil waktu liburan saat orang sudah gajian, menabung saja, dan lakukan liburan weekend atau long weekend terakhir sebelum orang pada gajian,...hahaha....Nah kebiasaan baik anda suka menabung membuat anda bisa memanage keuangan buat liburan, sehingga liburan tidak terpaku menunggu gajian atau income extra lainnya. :)
Untuk pertimbangan 1b) Cukup perhatikan dan cari tahu kapan perusahaan2 besar memberi bonus karyawannnya. tidak terlalu sulit, namun akan menjadi kritis ketika saat itu berhimpitan dengan tanggal liburan tertentu.
Untuk pertimbangan 1c) nah yang ini agak sulit dihindari, dan sulit menjadi pertimbangan, karena THR lebaran biasanya cair 2 minggu sebelum harinya. Hahaha, kita hanya bisa main timing saja di ulasan berikutnya.
Strategi 1a) sepengalaman saya paling sering jitu. Jalanan & objek wisata akan kosong lengang, namun tidak terlalu sepi, sehingga keseruan tetap masih bisa didapatkan. Gak seru donk misal kita ke Candi Borobudur, tapi paling pengunjung cuma 10 orang,....hahaha....
2. Perhatikan, kapan hari libur bersama dimulai dan diakhiri. Hindari perencanaan, dimana anda masih berada di perjalanan saat H-1 hingga H+2 awal libur bersama. Kadang saya mikir, kenapa pemerintah mengantisipasi sejak H-7 libur lebaran. karena yang sebenarnya dihimbau mulailah kalian pada berangkat sejak H-7 secara terdistribusi, sehingga arus mudik bisa terpecah. Tentu saja kemudian hindari rencana balik pada hari terakhir libur bersama.
Namun paling nyaman adalah berangkat H-3 sebelum libur bersama, adalah paling nyamannya lalu lintas. Lalu, karena tidak mau kebanyakan tambah cuti, maka saya kembali H-3 sebelum akhir liburan panjang bersama. Ya kalau bisa pulang H+3 setelah akhir liburan bersama juga lebih baik, hahahaha....
3. Perhatikan, apakah ada kemungkinan 2 libur long weekend dalam 1 bulan (atau dalam 1 selang periode masa gajian)? Lihat konteks kondisi tanggalnya, dan pilih saat dimana orang pada umumnya sedang lebih lemah kondisi finansialnya. Misal, ada long weekend tanggal 5-8 dan 22-25, maka saya akan pilih berliburan long weekend tanggal 22-25. Namun misal pilihannya tanggal 5-8 dan 25-28, pilihlah tanggal 5-8. Hehehe...:)
Karena jika dalam 1 rentang periode gajian ada 2 libur long weekend, bisa dipastikan, orang akan terpecah memilih waktu liburan. Namun jika kasusnya seperti liburan akhir tahun tahun 2015. Dimana tanggal 25 Dec dan 1 Jan menjadi libur panjang yang bisa disatukan, kejadian lah kasus kemacetan fatal seperti di Brexit dan sepanjang tol Cikampek hingga Brexit.
Pemilihan waktu yang tepat akan sangat menghemat waktu dan biaya. Udah pada paham kan kalau liburan bersama, harga makanan & minuman warung jelas jadi berlipat.
4. Pelajari rute dan perhatikan titik2 mati biang kemacetan jika ada arus besar (ini sesuatu yang sangat kondisional). Misal ada tol yang belum selesai, ada jembatan rusak, dsb. Beberapa bulan sebelum kasus Brexit, saya sempat melalui jalur tersebut. Exit Brebes yang akhirnya disebut Brexit, adalah akses exit tol kecil yang berujung pada sebuah pertigaan. Saat itu, setelah menikmati Karawang sampai Brebes dengan lancarnya tol, arus kendaraan dipaksa keluar di brebes dengan sebuah pertigaan, saya berpikir, apa yang terjadi jika volume besar orang berpikiran sama dengan cara yang sama, pada saat yang sama, pada long weekend lalu melalui rute Karawang-Brebes, pasti akan stuck fatal. Liburan panjang akhir tahun 2015 pun, saya sempat merencanakan hal yang serupa. Namun karena kantor saya minim libur :) pasti saya jadi paling belakangan libur ketimbang perusahaan lain pada umumnya. Masukan cerita dari kawan2 tentang rencana liburan & postingan2 keceriaan liburan dari socmed, nyaris semua berencana akan berangkat pada hari H-1 sampai H+2 libur panjang bersama. Mengingat kondisi kemungkinan timing dan kondisi jalur pantura & selatan, saya putuskan batalkan rencana liburan via darat dengan mobil, pengalaman saudara dan teman yang mengalaminya betul betul menjadi pengalaman untuk berstrategi memilih timing liburan.
5. Perhatikan untuk kota kota kunjungan wisatawan, perhatikan kapan jam check out :) keberangkatan keluar dari kota tersebut akan lebih padat setelah jam check out hotel, jam 11-13. Karena biasanya, setelah check out para penikmat liburan akan mampir sana, mampir sini, akan menambah kepadatan jalan.
6. 2 jam sebelum subuh, bisa juga menjadi pilihan, sedangkan jam setelah subuh, menjadi pilihan banyak orang melakukan perjalanan darat. Namun, fisik harus sudah cukup istirahat tidur ya. :)
Prinsip, Syarat & referensi strategi dalam memilih waktu liburan yang tepat dalam tulisan ini, bisa sedikit membantu kita untuk lebih cermat memilih waktu liburan dengan perjalanan darat dengan mobil yang lebih nyaman dan bebas macet. Sehingga, tujuan utama dari liburan yaitu keluar dari rutinitas harian bisa terwujud, dan berlibur yang sesungguhnya dengan keluarga dalam suasana keceriaan dan penuh energi positif bisa tercapai.
Salam,
Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
Selamat berlibur dengan keluarga tercinta,...:)
Pengalaman-1 berangkat 29 Des'16, 05.00.
Liburan akhir tahun 2016 dengan perhitungan yang tepat.
Tol Cipali 09.00am, sepi se sepi sepinya :)
Ikut aturan 100 km/h konstan, bisa di raih 20km/l (18km/l average, tergantung cara nyetir ya)
Brebes timur gate, tidak ada antrean....:Nikmatnyaaaaaah.....
Cibubur-Brebes, jalan santai 5 Jam, termasuk 3 kali berhenti buang air kecil, dan makan siang. Berangkat jam 5 pagi, sampai pekalongan 12.30.
Yuk, liburan lagi,.....
Tulisan diatas dituangkan berdasarkan pengalaman pribadi, berstrategi memilih waktu liburan. Tidak bisa menjadi acuan yang baku, namun bisa menjadi kerangka berpikir dalam menentukan waktu berlibur supaya tidak kena macet. Gambar2 hanya ilustrasi referensi yang diambil dari Google.
Yuk, liburan lagi,.....
Tulisan diatas dituangkan berdasarkan pengalaman pribadi, berstrategi memilih waktu liburan. Tidak bisa menjadi acuan yang baku, namun bisa menjadi kerangka berpikir dalam menentukan waktu berlibur supaya tidak kena macet. Gambar2 hanya ilustrasi referensi yang diambil dari Google.